Workshop Strobist for Food Photography

Workshop Strobist for Food Photography

Buat konco2 Suroboyo, Sidoarjo, dan sekitarnya atau di manapun di seluruh tanah air, yg demen motret, seneng strobist, & suka makan:

id-strobist, Indonesian Strobist Community (www.id-strobist.com) mo ngadain workshop dengan tema:

Strobist for Food Photography’ bersama mas Turida Wijaya

Beliau adalah fotografer senior NIRMALA Magazine, so pasti udah jago buat motret2 makanan, yg maknyus jd tambah uenakk pol.

Catet tanggalnya:

Minggu, 7 Agustus 2011

pk 14:00-18:00 WIB, lanjut buka puasa bersama, mantabs gan pastinya ๐Ÿ˜€

 

Tempatnya:

Hallo Surabaya Resto

Jl. Bubutan No. 93-95 (jalur lambat) Surabaya

  • Biaya: cuma Rp 150.000,- sudah termasuk buka puasa & takjil
  • silahkan kirim email pendaftaran berisi nama dan nomer telepon ke andre_junior@yahoo.com atau SMS 081-857-8063
  • Pembayaran melalui transfer ke rekening BCA nomer 049.0023.127 a/n Andre Junior
  • setelah mengirim email atau SMS, calon peserta akan diberi nomer unik untuk memudahkan tracing biaya pendaftaran.
  • transfer paling lambat tanggal 28 Juli 2011, tempat terbatas hanya untuk 50 peserta.

Info lebih lanjut hubungiย Andre Junior, 081-857-8063

Pengalaman Melantjong Petjinan Kanak-Kanak

Pengalaman Melantjong Petjinan Kanak-Kanak

Yuhuu Ericovamili !! ๐Ÿ˜€ kembali lagi dengan berbagi pengalaman saya dengan teman-teman komunitas Jejak Petjinan. Kali ini topik Melancong Pecinan dengan tema Melantjong Petjinan Kanak-Kanak dimana pesertanya adalah dominasi anak-anak kecil. Peserta kali ini mayoritas berasal dari YCCLC (Yong Cun Chinesse Cultural Language Center) yang berada di Araya Surabaya. Bertepatan dengan hari Kamis 7 Juli 2011 saya bertugas untuk menjadi dokumentasi dari acara kali ini berangkat langsung menemani perjalan dari Araya tempat YCCLC Surabaya.

Rute Pelantjongan kali ini menuju :

  1. Klenteng Hong Tiek Hien, yang berada di Jl. Dukuh Surabaya (dekat Kya-Kya Kembang Jepun).

    ย 

    Pada klenteng ini merupakan satu-satunya klenteng yang budaya memainkan wayang Potehi masih ada. Apaan sih wayang potehi itu? Yuk saya berbagi cerita tentang potehi ini ๐Ÿ™‚

    Potehi berasal dari kata Pou (kain), Te (Kantong), dan Hi (wayang). Jadi Wayang Potehi adalah wayang yang terbuat dari boneka kain. Sang dalang akan memasukan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini sudah berumur sekitar 3000-an tahun dan berasal dari China.

    ย 

    ย 

    Pihak klenteng menyambut baik sekali dengan acara edukasi bermain dan belajar akan sejarah wayang potehi, anak-anak bermain dan membuat wayang potehi dari bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh rekan-rekan Jejak Petjinan. Membuat Lu Ya (Macan) boneka, dimana anak-anak membuat mata dan menghias badan macan dengan spidol, wooww semua anak-anak memainkan boneka yang dikreasikan dan mendapatkan doorprize untuk kreasi wayang potehi yang dibuat yippiii ๐Ÿ˜€

    ย 

    ย 

    Meburut dalang yang memainkan saya bertanya pada dalang kenapa kok wayang dibiarkan tidak di cuci dan kotor? Menurut dalang yang memainkan, wayang potehi tidak boleh dicuci entahlah mengapa sudah tradisi dari jaman dahulu kala untuk tidak dicuci.

    ย 

    ย 

    Klenteng Hong Tiek Hien ini termasuk klenteng yag sudah berdiri lama dan sudah berbaur dengan warga. Warga sekitar juga turut membantu jika ada kegiatan-kegiatan yang diadakan di klenteng ini. Klenteng ini dipisahkan oleh gang sehingga ada sisi kiri dan kanan dari klenteng, pertengahan sisi ini menghubungkan jalan raya Dukuh dengan gang warga Dukuh. Inilah kulturalisasi budaya Tionghoa dengan rakyat Indonesia berjalan dengan baik. Semoga di tempat lain juga toleransi beragama berjalan dengan baik di tempat lain juga ๐Ÿ™‚

    ย 

    ย 

  2. Pabrik Mie & Misua Marga Mulia, yang berada di Jl. Pesapen Kali 23 Surabaya (dekat Jl. Rajawali dan Jembatan Merah).

    Perjalanan berlanjut ke pabrik mi dan misua, Disini saya dan teman-teman Jejak Petjinan dan rombongan anak-anak bermain dan belajar ke pabrik Misua. Misua bentuknya seperti Mi namun lebih tipis. Misua adalah sejenis mie tipis yang terbuat dari Tepung sagu (Terigu). Asalnya dari Fujian, China. Misua lebih lembut dan lebih mudah dicerna, berbeda dengan Mihun/Bihun yang terbuat dari tepung beras, dan Soun/Su Un yang terbuat dari tepung sagu (biasa dipakai untuk sajian bakso). Dalam budaya Tionghoa, misua melambangkan umur panjang, makanan tradisional yang disajikan sewaktu ulang tahun dan sering dimasak pada perayaan-perayaan tertentu.

    Di Pabrik Misua Marga Mulya kami disambut baik oleh Pak Subianto pemilik dari Pabrik ini, keluarga yang ramah dan kami pun senang disambut dengan baik disini ๐Ÿ™‚ Anak-anak dapat belajar proses bagaiman mi dan misua dibuat. Dari pengolahan pertama hingga penjemuraan mi dan packing yang sudah biasa dilihat di supermarket. Kebetulan anak dari Pak Subianto ini lagi ulang tahun, tambah seru lagi dengan nyanyi ulang tahun bersama dan pemberian kado dari rekan-rekan Jejak Petjinan pada Amei.

    Setelah pembelajaran mengenai cara pembuatan misua dan mi berakhir dilanjutkan dengan makan siang mi dan misua bersama untuk menikmati sajian hidangan lezat yang dibuat oleh Istri Pak Subianto. Yahuuddd berbagai macam kreasi misua diciptakan (secara pribadi saya lebih suka misua daripada mi :p) adalagi misua kering yang dicampur dengan bumbu BBQ sehingga anak-anak senang, rasa sensasi waktu makan seperti makan krupuk / snack menjadi rebutan anak-anak ๐Ÿ˜€

Okai sampai sekian berbagi pengalaman saya dengan rekan-rekana Jejak Petjinan dalam acara Melantjong Petjinan Kanak-Kanan bersama YCCLC. Nantikan pengalaman selanjutnya. Ow iya tanggal 23-24 Juli 2011 ini kami dari Jejak Petjinan mengadakan Melantjong Petjinan Madura, untuk pendaftaran dan detil acara bisa ke facebook Jejak Petjinan atau bisa kontak saya melalui email eric.tranggono@ericova.com nanti akan saya teruskan ke bagian pendaftaran untuk menindaklanjuti acara ini. Salam tur wisata ๐Ÿ˜€

Pengalaman di XXI Premiere Grand City

Pengalaman di XXI Premiere Grand City

Yuhuuu Ericovamili..kali ini saya review pengalaman saya nonton bioskop di Cinema XXI Premiere di Grand City Surabaya :D.

Perjalanan kali ini langka sekali karena jarang dan ini baru pertama kalinya nonton di Cinema XXI Premiere Grand City Surabaya. Berawal bersama seorang rekan baik saya untuk mengajak nonton di sana. Alhasil tiketpun terbeli, kalau di XXI biasa, film yang dimainkan banyak tapi kalau di Premiere ini hanya 1 film yang diputar. 1 Tiket kebetulan saya di hari biasa (senin) Rp.50.000. Tiket yang anda belipun dikemas secara eksklusif dengan amplop seperti penerbangan berbalut warna perak abu-abu.

Begitu masuk Premiere pastinya akan di tawari untuk membeli makanan ini itu, akhirnya luluh lah sudah untuk membeli makanan sebagai camilan di dalam sampai minuman. Kesan memang terasa sekali ekslusifnya terasa banget kok. Ada harga ada rupa ๐Ÿ˜€

Setelah masuk di ruang nonton untuk dipilihkan tempat duduk sesuai dengan tiket yang dibeli, Mba Petugas dari Premiere ini akan menemani kita sampai di lokasi duduk dan akan membrifieng cara penggunaan kursi untuk duduk. Memang wooww kursinya, bisa di tekuk sesuai selera dan santai. Terdapat blanket (selimut) juga untuk menemani kedinginan :p hehehe

Kalau di Cinema XXI biasa tentunya biasa saja, kerasa kok bedanya guys..Kemudian selain kursi yang besar juag disamping kursi ada meja untuk meletakan makanan yang dihidangkan. Untuk dari sisi kualitas suara dan gambar saya rasa tidak jauh beda dengan yang standard, Dolby dan DTS kerasa kok sama seperti di Cinema XXI Standard, namun gambar video yang ditayang lebih bersih kok. Suara terlihat jelas mungkin karena kapasitas orang yang tidak terlalu banyak. Lalu petugas yang berjaga di pojok depan untuk standby jika teman-teman ingin memesan makanan atau minuman.

Ok mungkin sekian dulu curhat dari saya mengenai pengelaman di XXI Premiere Grand City. Selamat menonton ๐Ÿ˜€